Kita, Halaman yang Tak Lagi dibaca

Lagi-lagi aku harus mengalami patah hati untuk sekian kalinya, seakan tak pernah belajar dari luka-luka sebelumnya. Setiap pertemuan selalu membawa harapan, tapi berakhir dengan kenyataan yang menyakitkan. Kita, yang dulu begitu hidup di halaman-halaman cerita, kini hanya sebuah kenangan yang tak lagi dibaca. Waktu kita bersama dulu terasa seperti bab yang penuh warna, tapi sekarang seakan pudar di balik lembaran-lembaran yang telah berlalu.

Dalam buku ini, setiap kalimat adalah potongan dari perjalanan yang penuh pelajaran. “Kita, halaman yang tak lagi dibaca” bukan hanya tentang perpisahan, tapi tentang menerima kenyataan dan menemukan kekuatan untuk melangkah maju. Setiap patah hati, setiap pertemuan yang berakhir, mengajarkan kita bahwa terkadang meninggalkan sesuatu di belakang adalah langkah pertama untuk membuka lembaran baru.

Judul : Kita, Halaman yang Tak Lagi dibaca

Penulis : Muhammad Daffa Fauzan

Cover : Softcover

Jenis : Prosa

Hal : vi+136 halaman

Penerbit : CV. Pena Borneo